Tujuan dan Indikator dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Bismillah...
Ini adalah tulisan pertama, belum tau mau nulis apa, jadi karena baru aja nyelesein tugas PPEP tentang tujuan dan indikator ya ga ada salahnya deh dipost.
Sebelum membuat tujuan dan indikator untuk suatu RPP ada beberapa hal yang harus dilakukan lebih dulu :
1. Tentukan materi yang akan dibuat tujuan dan indikatornya
2. Sudah punya silabus tentang materi yang akan dibuat, jadi memudahkan penjabarannya
3. Sudah tau apa itu indikator dan perbedaannya dengan tujuan
4. Sudah tau tentang 3 ranah dalam pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotorik) + penjabarannya.
Kalau keempat syarat diatas udah dipenuhi nah sekarang time-nya buat indikator. Sebelum buat indikator kita harus tau dulu nih indikator itu ternyata punya syarat juga, syaratnya disebut SMART.
Ini adalah tulisan pertama, belum tau mau nulis apa, jadi karena baru aja nyelesein tugas PPEP tentang tujuan dan indikator ya ga ada salahnya deh dipost.
Sebelum membuat tujuan dan indikator untuk suatu RPP ada beberapa hal yang harus dilakukan lebih dulu :
1. Tentukan materi yang akan dibuat tujuan dan indikatornya
2. Sudah punya silabus tentang materi yang akan dibuat, jadi memudahkan penjabarannya
3. Sudah tau apa itu indikator dan perbedaannya dengan tujuan
4. Sudah tau tentang 3 ranah dalam pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotorik) + penjabarannya.
Kalau keempat syarat diatas udah dipenuhi nah sekarang time-nya buat indikator. Sebelum buat indikator kita harus tau dulu nih indikator itu ternyata punya syarat juga, syaratnya disebut SMART.
Specific, indikator yang
dibuat haruslah berfokus pada satu kemampuan. Misalkan "Mengidentifikasi komponen penyusun sel tumbuhan", disini jelas bahwa perubahan perilaku
yang muncul dari siswa setelah pembelajaran, siswa mampu mengidentifikasi
sesuatu. Tidak boleh, “mengidentfikasi dan menjelaskan…”
Measurable artinya
indikator harus dapat diukur dan dievaluasi.
Achievable artinya harus bisa diraih atau dicapai oleh siswa.
Reality, nyata
dalam prosesnya, jadi indikator tersebut benar-benar dapat tampil secara
nyata muncul setelah proses pembelajaran.
Time : Perhitungan waktu
mencukupi, jadi indikator yang dituliskan sesuai dengan alokasi waktu pada
RPP bersangkutan.
Setelah buat Indikator baru kita bisa buat Tujuannya. Beberapa orang berpendapat kalau tujuan itu sama seperti Indikator, bedanya kalau Tujuan di depan kalimatnya harus ada kata "Peserta didik dapat....." atau "Siswa mampu....."
Walaupun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih saat buat tujuan, yaitu :
1. Menurut Standar
Proses menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran harus menggambarkan proses dan
hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
2. Menurut ahli
pendidikan sedikitnya 5 syarat utama dalam menyusun tujuan pembelajaran, yakni:
(1) harus nampak tindakan guru/prosesnya, (2) adanya audien (siswa), (3)
adanya Behavior (kemampuan yang dapat diukur), (4)
adanya Conten (isinya), dan Deegree (ukuran
kualitas/penguat), biasa disingkat bu dosen dengan ABCD.
3. Jika tujuan
pembelajaran lebih dari satu, maka disusun dari yang mudah ke sukar, dari
sederhana ke rumit/kompleks. Jika kemampuan kognitif yang dituju, maka
diurutkan mulai dari C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4
(analisis), C5 (evaluasi), C6 (mencipta), taksonomi Bloom tahun 2001.
4. Tujuan pembelajaran
sebaiknya jangan hanya kemampuan kognitifnya saja tetapi sikap (afektif), dan
keterampilannya (psikomor) sangat penting pula disusun.
Syarat-syarat diatas berdasarkan Permendiknas No. 41/2007 yaa.
Contoh :
Materi : Ekologi (ekosistem,
aliran energi, daur biogekimia, dan interaksi komponen dalam suatu ekosistem)
Indikator
Ranah Kognitif
2.
Membedakan
berbagai tipe dari ekosistem.
3.
Menggambarkan
aliran energi pada suatu ekosistem.
4.
Menguraikan
daur biogekimia pada suatu ekosistem.
5.
Membandingkan
interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
6. Merencanakan
aliran energi pada suatu ekosistem buatan.
Ranah Afektif
1. Mempertanyakan komponen khas pada suatu ekosistem.
2. Menampilkan contoh ekosistem yang ada di sekitarnya.
3. Melengkapi aliran energi pada suatu ekosistem.
4. Membentuk pendapat mengenai daur biogekimia pada lingkungan sekitarnya.
5. Membuktikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
Ranah Psikomotorik
1. Menggabungkan komponen ekosistem sesuai tipe ekosistem.
2. Mengoreksi gabungan komponen ekosistem dengan tipe ekosistem hasil
pekerjaan peserta didik lain.
3. Membenarkan kesalahan pada suatu diagram aliran energi.
4. Membentuk ekosistem buatan.
Tujuan
Ranah Kognitif
1.
Peserta
didik dapat menyebutkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu ekosistem.
2.
Peserta
didik dapat membedakan berbagai tipe dari ekosistem.
3.
Peserta
didik dapat menggambarkan aliran energi pada suatu ekosistem.
4.
Peserta
didik dapat menguraikan daur biogekimia pada suatu ekosistem.
5.
Peserta
didik dapat membandingkan interkasi yang terjadi antar komponen pada suatu
ekosistem.
6.
Peserta
didik dapat merencanakan aliran energi pada suatu ekosistem buatan.
Ranah Afektif
1.
Peserta
didik dapat mempertanyakan komponen khas pada suatu ekosistem.
2.
Peserta
didik dapat menampilkan contoh ekosistem yang ada di sekitarnya.
3.
Peserta
didik dapat melengkapi aliran energi pada suatu ekosistem.
4.
Peserta
didik membentuk pendapat mengenai daur biogekimia pada lingkungan sekitarnya.
5.
Peserta
didik dapat membuktikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
Ranah Psikomotorik
1.
Peserta
didik dapat menggabungkan komponen ekosistem sesuai tipe ekosistem.
2.
Peserta
didik dapat mengoreksi gabungan komponen ekosistem dengan tipe ekosistem hasil
pekerjaan peserta didik lain.
3.
Peserta
didik dapat membenarkan kesalahan pada suatu diagram aliran energi.
4.
Peserta
didik dapat membentuk ekosistem buatan.
Sepertinya terlihat mudah yaa, tapi itu cuma karena belum dikoreksi aja sama bu dosen (read: Reduk Nilamwarni S.Pd), jadi kalo nanti sudah dikoreksi Insyallah dibenerin.
Komentar
Posting Komentar